Headlines News :

    Showing posts with label diare. Show all posts
    Showing posts with label diare. Show all posts

    Khasiat Buah Manggis mengobati Wasir

    KEGUNAAN DI MASYARAKAT
    Buah digunakan untuk mengobati diare, radang amandel, keputihan, disentri, wasir, borok; di samping itu digunakan sebagai peluruh dahak, dan juga untuk sakit gigi.

    Kulit buah digunakan untuk mengobati sariawan, disentri, nyeri urat, sembelit. Kulit batang digunakan untuk mengatasi nyeri perut.

    Akar untuk mengatasi haid yang tidak teratur. Dari segi flavor, buah manggis cukup potensial untuk dibuat sari buah.
     

      Manggis
    (Garcinia mangostana L.)
    Familia :
    Clusiaceae (Guttiferae).

    Uraian :
    Pohon, selalu hijau, tinggi 6-20 m. Batang tegak, batang pokok jelas, kulit batang coklat, memiliki getah kuning. Daun tunggal, duduk daun berhadapan atau bersilang berhadapan, helaian; mengkilat dipermukaan, permukaan atas hijau gelap permukaan bawah hijau terang, bentuk elips memanjang, 12-23 x 4,5-10 cm, tangkai 1,5-2 cm. Bunga betina 1-3 di ujung batang, susunan menggarpu, garis tengah 5-6 cm. Kelopak daun kelopak, dua daun kelopak yang terluar hijau kuning, 2 yang terdalam lebih kecil, bertepi merah, melengkung kuat, tumpul. Mahkota terdiri dari 4 daun mahkota, bentuk telur terbalik, berdaging tebal, hijau kuning, tepi merah atau hampir semua merah.
    Benang sari mandul (staminodia) biasanya dalam tukal (kelompok). Bakal buah beruang 4-8, kepala putik berjari-jari 4-6. Buah berbentuk bola tertekan, garis tengah 3,5-7 cm, ungu tua, dengan kepala putik duduk (tetap), kelopak tetap, dinding buah tebal, berdaging, ungu, dengan getah kuning. Biji 1-3,diselimuti oleh selaput biji yang tebal berair, putih, dapat dimakan (termasuk biji yang gagal tumbuh sempurna). Asal usul tidak diketahui. Waktu berbunga Mei - Januari.

    Tumbuhan ini dapat tumbuh di Jawa pada ketinggian 1-1000 m dpl pada berbagai tipe tanah (pada tanah liat dan lempung yang kaya bahan organik), sering sebagai tanaman buah. lklim yang diperlukan adalah adanya kelembaban dan panas dengan curah hujan yang merata. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan biji yang telah dikecambahkan terlebih dahulu dalam kantong plastik (segera setelah dikeluarkan dari buah). Kecambah dapat ditanam di lapangan setelah berumur 2 - 3 tahun, dengan jarak tanarn 10 m. Tanaman muda harus dilindungi/dinaungi dan akan berbuah setelah berumur 8-15 tahun. Pohon yang dipupuk akan lebih cepat berbuah. Tingkat keberhasilan perbanyakan dengan metode kultur jaringan turus kuncup ketiak daun menggunakan Indole Butyric Acid (IBA) sangat kecil.

    Nama Lokal :
    NAMA SIMPLISIA Garciniae mangostanae Cortex fructus; Kulit buah Manggis. Garciniae mangostanae Radix; Akar Manggis. Garciniae mangostanae Folium; Daun Manggis.

    Penyakit Yang Dapat Diobati :
    EFEK BIOLOGI DAN FARMAKOLOGI Rebusan kulit buah manggis mempunyai efek antidiare. Buah manggis muda memiliki efek speriniostatik dan spermisida. Ekstrak (n-heksana dan etanol) manggis memiliki tingkat ketoksikan tertentu pada penggunaan metode uji Brine Schrimp Test (BST).

    Dari hasil suatu penelitian dilaporkan bahwa Mangostin (1,3,6-trihidroksi-7-metoksi-2,8-bis(3metil-2-butenil)-9H-xanten-9-on) hasil isolasi dari kulit buah mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan. Dari hasil studi farmakologi dan biokimia dapat diketahui bahwa mangostin secara kompetitif menghambat tidak hanya reseptor histamin H, mediator kontraksi otot lunak tetapi juga epiramin yang membangun tempat reseptor H1, pada sel otot lunak secara utuh. Mangostin merupakan tipe baru dari histamin.

    Toksisitas Pemberian ekstrak daun muda terhadap mencit bunting dengan dosis 500, 1000, 1500 mg/kg BB, menunjukkan efek pada fetus berupa penurunan berat badan, terjadinya perdarahan pada fetus, dan adanya perubahan jaringan hati fetus seperti nekrosis pada sel hepar, tetapi tidak terjadi kelainan perkembangan dan aborsi. Ekstrak daun manggis dengan berbagai dosis dapat mengurangi jumlah sel spermatid, terjadi penambahan jumlah spermatozoa abnormal, dan lambatnya gerak maju spermatozoa mencit.

    CARA PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
    Untukmengobati disentri digunakan kulit dari 2 buah manggis, dicuci dan dipotong potong, direbus dengan 4 gelas air sampal volume tinggal 1/2 nya, setelah dingin disaring Ialu diminum dengan madu bila perlu (2 x sehari 3/4gelas).

    Untukmengobati mencret digunakan kulit dari 2 buah manggis yang masak, dicuci dan dipotong potong, direbus dengan 3 gelas air sampai volume tinggal 1/2nya, setelah dingin disaring kemudian diminum dengan madu seperlunya (2 x sehari 3/4gelas).

    Untukmengobati sariawan digunakan kulit dari 2 buah manggis, dicuci dan dipotong potong, direbus dengan 3 gelas air sampai volume tinggal 1/2 nya, setelah dingin disaring untuk berkumur dan terus diminum (3 - 6 x sehari 2 sendok makan).

    Komposisi :

    Ekstrak kulit buah yang larut dalam petroleum eter ditemukan 2 senyawa alkaloid . Kulit kayu, kulit buah dan lateks kering Garcinia mangostana mengandung sejumlah zat warna kuning yang berasal dari dua metabolit yaitu mangostin dan ß-mangostin yang berhasil diisolasi. Mangostin merupakan komponen utama sedangkan ß-mangostin merupakan konstituen minor.

    Ditemukan metabolit baru yaitu 1,3,6,7-tetrahidroksi-2,8-di(3-metil-2butenil) xanton yang diberi nama a-mangostanin dari kulit buah Garcinia mangostana.

    Sumber:
    http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=239


    Kompri

    Kompri
    (Symphytum officinale L. Em,)

    Sinonim :

    Familia :
    Boraginaceae

    Uraian :
    Kompri amat umum di Eropa dan Asia Barat, yang tumbuh di tanah berumpput basah atau pinggir selokan. Di Indonesia kompri biasa ditanam dalam pot atau di kebun sebagai tumbuhan obat. Herba, membentuk rumpun, tinggi 20 - 50 cm. Tumbuhan berbatang sernu. Daun tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, permukaan berambut kasar, panjang 27 - 50 cm, lebar 4,5 - 14 cm, pertulangan menyirip, pelepah tumbuh berseling pada pangkal membentuk roset akar, warnanya hijau. Bunga majemuk, bentuk corong, putih kekuningan. Buah bulat, tiap buah terdiri dari 4 biji. Biji bulat, kecil, keras, dan hitam. Daun muda bisa dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan pemisahan akar.

    Nama Lokal :
    Kompri, komring (Jawa).; K'ang fu li (China), comfrey, knitbone (Inggris).;

    Penyakit Yang Dapat Diobati :
    Rematik, pegal linu, diare, tifoid, nyeri ulu hati, kanker payudara,; Radang saluran napas (bronkhitis), luka memar, borok, ; Kencing manis (diabetes melitus), patah tulang (fraktur), ; Tekanan darah tinggi (Hipertensi), rematik gout, radang usus,; Payudara bengkak karena ASI, gangguan lambung,; Batuk berdahak, radang amandel (tonsilis), darah haid banyak,; Kencing darah, liur berdarah, dan wasir berdarah.;

    Pemanfaatan :

    BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Daun dan akar.

    INDIKASI :
    Daun berkhasiat untuk mengatasi:
    - rematik, pegal linu,
    - diare,
    - tifoid,
    - nyeri ulu hati, radang saluran napas (bronkitis), kencing manis (DM),
    - tekanan darah tinggi, dan
    - kanker payudara.

    Akar berkhasiat mengatasi:
    - luka memar, borok, luka pada paru,
    - tulang patah (fraktur),
    - rematik gout,
    - payudara bengkak karena bendungan ASI,
    - radang usus, gangguan lambung,
    - batuk berdahak, radang amandel (tonsilitis), radang saluran napas
    (bronkitis),
    - rasa penuh di dada,
    - perdarahan: darah haid banyak, kencing darah, liur berdarah, dan
    wasir berdarah.

    CARA PEMAKAIAN :
    Akar segar sebanyak 20-30 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, daun segar yang digiling halus untuk menyembuhkan luka, ekzema, dan memar. Akar yang digiling halus dicampur sedikit kapur untuk menyembuhkan luka bemanah, borok di tungkai, bisul besar, wasir, gangren, rematik gout, dan tumor.


    CONTOH PEMAKAIAN :
    1. Rematik :
    Sebanyak 15 g daun muda segar dicuci lalu dipotong kecil-kecil.
    Makan sebagai lalab.

    2. Rematik gout :
    Akar kompri segar secukupnya dicuci lalu digiling halus. Letakkan
    pada bagian tubuh yang sakit.

    3. Luka memar, borok, luka pada paru :
    Akar kompri segar sebesar 1 ibu jari dipotong-potong lalu direbus
    dengan 1 gelas air bersih atau arak. Setelah dingin disaring, lalu
    dibagi untuk 2 kali minum, yaitu pagi dan sore sama banyak.

    4. Rasa penuh di dada
    Akar kompri segar sebanyak 20 g dicuci dan dipotong-potong
    seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
    Setelah dingin disaring, dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore.

    5. Tulang patah, luka terpotong, luka baru :
    Akar kompri segar secukupnya digiling halus. Letakkan pada bagian
    tulang yang patah atau luka terpotong, lalu dibalut.

    6. Payudara bengkak, wasir berdarah :
    Akar kompri segar secukupnya digiling halus. Letakkan pada wasir
    yang berdarah atau payudara yang bengkak.

    7. Tonsilitis, bronkitis, batuk berdahak :
    Akar kompri segar sebanyak 25 g dicuci lalu dipotong-potong
    seperlunya. Rebus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas.
    Setelah dingin disaring, dibagi 2 sarna banyak. Minum pagi dan
    sore hari.

    8. Menghentikan perdarahan :
    Akar kompri segar sebanyak 20 g digiling halus. Air perasannya
    ditambah sedikit anggur, minum.

    CATATAN :
    - Pemakaian berlebihan menyebabkan keracunan, terutama kerusakan
    hati.
    - Sebaiknya penggunaan kompri untuk pengobatan dibatasi sampai
    penelitian lebih lanjut tentang tumbuhan obat ini selesai dilakukan.
    Penelitian terakhir mengungkapkan kalau kompri adalah tumbuhan
    yang bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).
    - Untuk pemakaian luar, penggunaan daun kompri sebagai obat untuk
    penyembuhan luka dan tulang patah tidak bermasalah.

    Komposisi :
    KANDUNGAN KIMIA : Daun kompri mengandung symphytine, echimidine, anadoline, al- kaloid pyrrolizidine (PAs), tanin, minyak asiri, allantoin, dan vitamin (B 1, B2, C dan E). Alkaloid pyrrolizidine diketahui merupakan penyebab kerusakan hati yang dinamakan hepatic veno-occlusive disease (HVOD). Sedangkan akarnya mengandung alkaloid pyrrolizidine dengan jumlah yang lebih besar dari daun. Efek Farkologis dan Hasil Penelitian : lnfus daun kompri 20% dengan takaran 25 dan 40 ml/kg bb mempunyai efek menurunkan kadar gula darah tikus putih jantan sebanding dengan suspensi klorpropamida 22,5 mg/kg bb. (Amrizal M., Jurusan Farmasi, FMIPA, UNAND, 1988).

    Sumber Sentra Informasi Ipteknet

    Teratai (Nelumbium nelumbo Druce)

    Dalam beberapa tata nilai di Timur, teratai disimbolkan sebagai lambang kebersihan. Meskipun teratai tumbuh dalam sungai dan danau yang berlumpur, ia tetap dapat bersih.
    Ahli botani yang mempelajari fenomena ini menemukan bahwa daun teratai memiliki mekanisme pembersihan diri secara alami. Struktur mikroskopik dan kimia permukannya menyebabkan dedaunan teratai tidak pernah dapat basah. Malah, butir-butiran air akan menggumpal pada permukaan daun seperti air raksa, mengambil lumpur, serangga dan bahan-bahan pengotor bersamanya. Fenomena ini dikenal sebagai efek lotus.

    Bunga teratai (Nymphaea lotus L.) adalah tanaman air yang sudah dibudidayakan bangsa Cina sejak 1200 SM. Selain keelokan bunganya, tanaman yang kerap disebut dengan bunga seroja, padma atau lotus ini juga sarat manfaat. Umbi, daun, bunga dan biji teratai dipercaya dapat mengobati pendarahan, keputihan, sakit jantung, insomnia dan batuk berdarah. Ingin tau lebih banyak? Berikut simak ulasan Budi Sutomo

    Perlambang Kesucian
    Bangsa Cina, Mesir , Yunani dan India menempatkan bunga teratai sebagai perlambang kesucian. Beragam mitologi pun berkembang dari bunga teratai. Di Cina misalnya, Dewi Kwan Im, dewi welas asih pelindung kaum miskin digambarkan selalu duduk dalam singgasana bunga teratai. Lain halnya di India, mekarnya bunga tratai menjadi perlambang pencapaian kesempurnaan menuju nirwana dan di Mesir, teratai melambangkan kelahiran kembali Dewa Osiris.

    Ragam Manfaat

    Daun .

    Hampir semua bagian tanaman teratai bisa digunakan sebagai bahan pangan. Daun teratai sering dipakai dalam pengobatan tradisional Cina. Daun ini bermanfaat untukmenurunkan panas, sakit kepala hingga diare. Jika daun dibakar (abunya) dapat menghentikan pendarahan pada paru-paru hidung dan rahim karena efek homeostatic yang dimiliki. Selain manfaat di atas, daun teratai juga bersifat diuretic dan dapat mengobati diare. Dalam kuliner Cina, daun ini sering digunakan sebagai pembungkus makanan atau nasi agar baunya harum dan tahan lama.

    Biji
    Selain daun, biji teratai juga sumber pangan yang potensial karena kaya akan kandungan protein. Aneka kue, minuman atau puding lebih harum dan gurih dengan menambahkan biji teratai. Selain rasanya yang gurih, biji ini juga bermanfaat untuk kesehatan jantung, limpa dan ginjal. Efek astringen (mendinginkan & mengikat selaput lendir) yang dimiliki dimanfaatkan untuk mengobati diare kronik. Efek sedatif (menenangkan) yang dimiliki juga berguna sebagai obat insomnia dan palpitasi (detak jantung cepat).

    Umbi
    Umbi tanaman teratai yang tertanam di dalam Lumpur juga sarat manfaat.
    Umbi ini dapat diolah menjadi acar, tumisan, keripik, dodol atau aneka dessert lainnya. Jika rajin mengkonsumsi, Anda bisa terbebas dari demam, batuk berdarah, tekanan darah tinggi dan wasir karena umbi ini mengandung Mucilage( lendir) yang sarat manfaat.

    Aroma
    Banyak orang menanam teratai karena keindahan bunganya. Jarang orang tau, bunga nirwana ini ternyata menyimpan beragam manfaat. Aromanya yang harum semerbak banyak digunakan dalam pengobatan energi bunga (flower’s Bach Remedies). Aroma teratai dipercaya memiliki kekuatan yang dapat meningkatkan vitalitas dan mempunyai efek menenangkan.

    Bunga
    Rahasia kecantikan wanita Cina pun tak lepas dari bunga ini, berabad-abad yang lalu wanita Tiongkok menggunakan bunga, benang sari dan putik teratai sebagai bahan baku masker untuk memuluskan wajahnya.

    Sumber :
    http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_lotus
    http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=102
    http://budiboga.blogspot.com/2006/08/bunga-teratai.html)
    http://luciasabina.multiply.com/reviews/item/6

    Greges Otot

    Greges Otot Tanaman Obat Indonesia

    (Equisetum debile Roxb.)
    Sinonim :

    Familia :
    Equisetaceae

    Uraian :
    Tumbuh ditempat terbuka atau sedikit ternaungi, berkumpul pada tanah lembah berpasir dan berbatu-batu yang banyak digenangi air, sepanjang aliran air di pegunungan, tepi sungai, selokan atau di rawa-rawa. Herba ini dapat ditemukan dari 300-2.700 m dpl. Tanaman pakuan yang tumbuh tegak atau tumbuh ke atas diantara tumbuhan lain, tinggi sekitar 1 m. Pangkal kadang merayap, ujung berjuntai, batang agak lemas, berongga dengan diameter 2-10 mm, bergaris-garis, beruas panjang. Cabang-cabang berkarang keluar dari buku-bukunya, selalu hijau dengan akar rimpang yang merayap. Daun keluar di atas buku, tersusun berkarang, kecil, lancip, berbentuk sisik dan merupakan sebuah kelopak tipis. Kantong spora terletak di ujung batang, berupa bulir, panjang 1-2,5 cm bentuknya lonjong dengan ujung yang tajam. Daun spora berbentuk perisai segi enam, bertangkai, di tengah-tengah berangkai dan susunannya berkeliling. Perbanyakan dengan spora.

    Nama Lokal :
    Bibitungan, tata-ropongan (Sunda), lorogan haji, petungan,; sempol, tepung balung, tikei balung, tropongan (Jawa),; Sodlisoan (Madura). rumput betung, sendep-sendep (Sumatera);

    Penyakit Yang Dapat Diobati :
    Radang mata, Influenza, demam, diare, radang usus, hepatitis; Kencing atau berak berdarah, bengkak, tulang patah, wasir; Rematik;

    Pemanfaatan :
    BAGIAN YANG DIPAKAI:
    Seluruh herba. Tanaman dicuci bersih, dipotong-potong seperlunya. Jemur untuk disimpan.

    KEGUNAAN:
    - Radang mata merah (acute conjunctivitis).
    - Radang saluran air mata (ductus lacrimalis).
    - Menghambat pembentukan selaput pada mata (pterygium).
    - Influenza, demam.
    - Diare, radang usus. Hepatitis.
    - Kencing berdarah (hematuria), berak darah, darah haid banyak.
    - Kencing kurang lancar, bengkak (edema).
    - Tulang patah, rematik.
    - Wasir (hemorrhoid).

    PEMAKAIAN:
    Untuk minum: 10-15 g herba kering, rebus.
    Pemakaian luar: Dibuat parem. Digunakan untuk sakit pada persendian, digosokkan pada anak untuk memperkuat anggota gerak dan obat luka.

    CARA PEMAKAIAN:
    1. Tulang patah:
    Bila kedudukan tulang baik, ambil 2 batang herba segar seutuhnya,
    dicuci lalu ditumbuk halus, remas dengan air garam secukupnya.
    Ramuan ini dipakai untuk menurap bagian yang cedera, lalu dibalut.
    Diganti 2 kali sehari.

    2. Hepatitis, wasir: 30 g herba,greges otot direbus, minum sebagai teh.

    3. Acute conjunctivitis, radang mata:
    Greges otot, biji boroco (Celosia argentea L.), bunga chrysant
    (Chrysanthemum indicum), kulit sejenis jangkrik (Cryptotympana
    atrata = cicada), masing-masing 10 g, rebus. Setelah dingin
    disaring, minum.

    4. Rematik:
    15 g herba kering dan sebutir asam (Tamarindus indica) direbus
    dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin
    disaring, minum pagi dan sore hari, sampai sembuh.

    5. Wasir:
    30 g herba segar greges otot dicuci bersih lalu digiling halus.
    Tempelkan pada wasirnya.

    CATATAN : Pemakaian lama, dapat mengganggu fungsi ginjal.
    Komposisi :
    SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Manis, sedikit pahit, netral. Anti radang, peluruh kencing (diuretik), pengobatan radang mata, menghilangkan angin dan panas, astringent, antihemorrhoid, menghentikan perdarahan. KANDUNGAN KIMIA: Asam kersik 5%-10%, asam oksalat, asam malat, asam akonitat (equisetic acid), asam tanat, kalium, natrium, thiaminase dan saponin.

    sumber: http://www.iptek.net.id

    Tumbuhan obat Kembang Sore


    (Abutilon indicum (L.) Sweet)

    Sinonim :
    = Sida indicum, Linn.

    Familia :
    Malvaceae

    Uraian :
    Tanaman ini dapat ditemukan dari 1-400 m dpl. Menyukai tempat terbuka seperti di hutan, semak, tanah kosong yang terlantar, kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias. Perdu tegak berumur panjang, tinggi 0,5-3 rn, pangkalnya kerapkali berkayu dengan ranting yang keluar dari bawah, berambut pendek dan rapat. Daun letak berseling, bertangkai panjang, bentuknya seperti jantung dengan ujung runcing, tepi bergerigi atau beringgit kasar, tulang daun menjari, panjang 3-11 cm, lebar 2,5-7 cm. Bunga tunggal dengan 5 daun mahkota berwarna kuning, diameter 2-2,5 cm, bertangkai yang panjangnya 2-6 cm, keluar dari ketiak daun dan mekar setelah tengah hari. Buah bentuknya seperti bola tertekan dengan tinggi 1,5 cm, penampang 2,5 cm, terdiri dari 15-20 celah yang berisi 3 buah biji berbentuk ginjal. Herba ini merupakan tanaman yang menghasilkan serat berwarna putih. Perbanyakan dengan biji.

    Nama Lokal :
    Cemplok (Jawa), Barulau, belalang sumpa (Palembang); Jeuleupa (Aceh), Kembang sore kecil (Maluku),; Gandera ma cupa (Ternate);

    Penyakit Yang Dapat Diobati :
    Wasir, Bisul, Sakit Telinga, TB Paru (Bronkhitis), Kencing batu; Reumatik, Cacing keremi, sakit gigi, gusi bengkak, Demam, Diare; Kaligata, gondongan, Batuk, Sembelit, Kencing nanah;

    Pemanfaatan :
    BAGIAN YANG DIPAKAI:
    Seluruh tanaman. Untuk penyimpanan, herba setelah dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya, kemudian dijemur sampai kering.

    KEGUNAAN:
    Daun / seluruh tanaman:
    - Pembengkakan saluran telinga yang menyebabkan rasa sakit,
    pendengaran menurun atau teiinga berdenging (tinnitus).
    - Demam, gondongan (epidemic parotitis).
    - TB paru, radang saluran napas (bronchitis).
    - Kencing sedikit (oliguria), kencing nanah, kencing batu.
    - Radang kandung kencing, radang saluran kencing (urethritis).
    - Diare.
    - Bisul (furunkeo, kaligata (urticaria).
    - Sakit gigi, gusi bengkak.
    - Rematik.

    Akar:
    - Batuk.
    - Kencing nanah.
    - Diare.
    - Radang telinga tengah (otitis media).
    - Wasir.
    - Demam.

    Biji:
    - Disentri. Sembelit. Kencing nanah, cystitis kronis. Cacing keremi.
    - Bisul.

    PEMAKAIAN:
    Untuk minum:
    Seluruh tanaman: 15-30 g (bahan segar: 30-60 g), rebus.
    Akar: 10-15 g, rebus.
    Pemakaian luar: Daun dilumatkan sampai halus, untuk bisul dan koreng,

    CARA PEMAKAIAN:
    1. Wasir:
    150 g akar direbus dengan air secukupnya sampai kental. Diminum
    100 cc, sisanya diuapkan ke lubang dubur selagi panas.

    2. Bisul:
    1 buah biji kering digiling menjadi bubuk, lalu diseduh dengan 1
    cangkir air panas, hangat-hangat diminum. Daunnya setelah dicuci
    bersih dilumatkan dan tambahkan madu secukupnya, tempelkan
    pada bisul.

    3. Sakit telinga, pendengaran menurun:
    60 g herba segar atau 20-30 buah dicuci bersih lalu direbus dengan
    daging tanpa lemak. Setelah dingin disaring lalu diminum. Lakukan
    setiap hari.

    4. Tuberkulose paru (TB paru) yang masih ringan:
    30 g akar kembang sore, 30 g akar 1 lex asprelia, 15 g Mahonia
    japonica, direbus. Setelah dingin disaring, dibagi dalam 3 bagian
    untuk diminum habis dalam satu hari.

    5. Kencing batu:
    Herba direbus, dipakai untuk merendam tubuh. Untuk tapalnya,
    ambil daun secukupnya, setelah dicuci bersih lalu digiling sampai
    halus dan dipakai sebagai tapal pada pinggang dan kandung
    kemih. Harus sering diganti, karena daunnya berbau busuk.

    6. Rematik:
    Rebusan herba ini dipakai untuk mandi atau sebagai kompres pada
    bagian tubuh yang sakit.

    7. Cacing kerami pada anak:
    Biji digiling halus lalu digulung seperti rokok kemudian dibakar.
    Asapnya ditiupkan kelubang dubur.

    8. Sakit gigi, gusi bengkak:
    Daun direbus, hangat-hangat dipakai untuk kumur-kumur.

    CATATAN :
    - Hati-hati bila pemakai sedang hamil.
    - Kasingsat (Cassia occidentalis)
    Komposisi :
    SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Manis, tawar, netral. Membersihkan panas dan lembab di dalam tubuh (antipiretik), melancarkan peredaran darah, anti radang, peluruh dahak dan peluruh kencing (diuretik). Daun: Manis, kelat, hangat. Akar: Manis, tawar, sejuk. Peluruh kencing, menenangkan organ paru (pulmonary sedative), masuk kedalam meridian ginjal. Biji: Peluruh kencing, laksans, peluruh dahak, aphrodisiak. KANDUNGAN KIMIA: Asam amino, asam organik, zat gula dan flavonoid yang terdiri dari gossypin, gossypitrin dan cyanidin-3-rutinoside. Biji mengandung minyak raffinose (C18 H32 O16).
    sumber iptknet

    Tumbuhan Obat Daun Sendok


    Daun Sendok
    (Plantago mayor L.)
    Sinonim :
    = P.asiatica, Linn. = P.crenata, Blanco. = P.depressa, Willd. = P.erosa, Wall. = P.exaltata, Horn. = P.hasskarlii Decne. = P.incisa, Hassk. = P.loureiri, Roem. et Schult. = P.media, Blanco.

    Familia :
    Planfaginaccae

    Uraian :
    Daun sendok merupakan gulma di perkebunan teh dan karet, atau tumbuh liar di hutan, ladang, dan halaman berumput yang agak lembap,kadang ditanam dalam pot sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan ini berasal dari daratan Asia dan Eropa, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 3.300 m dpl. Tumbuhan obat ini tersebar luas di dunia dan telah dikenal sejak dahulu kala serta merupakan salah satu dari 9 turnbuhan obat yang dianggap sakral di Anglo Saxon. Terna menahun, tumbuh tegak, tinggi 15 - 20 cm. Daun tunggal, bertangkai panjang, tersusun dalam roset akar. Bentuk daun bundar telur sampai lanset melebar, tepi rata atau bergerigi kasar tidak teratur, permukaan licin atau sedikit berambut, pertulangan melengkung, panjang 5 - 10 cm, lebar 4 - 9 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk tersusun dalam bulir yang panjangnya sekitar 30 cm, kecil-kecil, warna putih. Buah lonjong atau bulat telur, berisi 2 - 4 biji berwarna hitam dan keriput. Daun muda bisa dimasak sebagai sayuran Perbanyakan dengan biji.

    Nama Lokal :
    Ki urat, ceuli, c. uncal (Sunda), meloh kiloh, otot-ototan,; Sangkabuah, sangkabuah, sangkuah, sembung otot,; suri pandak (Jawa). daun urat. daun urat-urat, daun sendok,; Ekor angin, kuping menjangan (Sumatera). ; Torongoat (Minahasa). ; Che qian cao (China), ma de, xa tien (Vietnam),; Weegbree (Belanda), plantain, greater plantain, ; Broadleaf plantain, rat's tail plantain, waybread,; White man's foot (Inggris).;

    Penyakit Yang Dapat Diobati :
    Infeksi saluran kencing, kencing berlemak, kencing berdarah,; Bengkak karena penyakit ginjal (nefrotik edema), batu empedu,; Batu ginjal, radang prostat (prostatitis), kencing sedikit, demam, ; Influenza, batuk rejan (pertusis), radang saluran napas (Bronkhitis) ; diare, disentri, nyeri lambung, radang mata merah (konjungtivitis),; Kencing manis (diabetes melitus), cacingan, gigitan serangga,; Hepatitis akut disertai kuning (hepatitis ikterik akut), mimisan,; Gangguan pencernaan pada anak (dispepsia), cacingan,; Perangsang birahi (afrodisiak), beser mani (spermatorea),; Kencing sakit (disuria), sukar kencing, penglihatan kabur,; Batuk darah, keputihan (leukore), nyeri otot, mata merah,; Batuk berdahak, beri-beri, darah tinggi (hipertensi), rematik gout,; Sakit kuning (jaundice).;

    Pemanfaatan :

    BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
    Herba, biji, akar. Biji dikumpulkan setelah masak lalu digongseng atau digongseng dengan air asin.

    INDIKASI:
    Herba berkhasiat mengatasi:
    - gangguan pada saluran kencing seperti infeksi saluran kencing,
    kencing berlemak, kencing berdarah, bengkak karena penyakit ginjal
    (nefrotik edema), kencing sedikit karena panas dalam,
    - batu empedu, batu ginjal,
    - radang prostat (prostatitis),
    - influenza, demam, batuk rejan (pertusis), radang saluran napas
    (bronkitis),
    - diare, disentri, nyeri lambung,
    - radang mata merah (konjungtivitis), menerangkan penglihatan yang
    kabur,
    - kencing manis (DM),
    - hepatitis akut disertai kuning (hepatitis ikterik akut),
    - cacingan, gigitan serangga, dan
    - perdarahan seperti mimisan, batuk darah.

    Akar berkhasiat untuk mengatasi:
    - keputihan (leukore) dan
    - nyeri otot.

    Biji berkhasiat untuk mengatasi:
    - gangguan pencernaan pada anak (dispepsia),
    - perangsang birahi (afrodisiak), beser mani (spermatorea),
    - kencing sakit (disuria), sukar kencing, rasa penuh di perut bagian
    bawah,
    - diare, disentri,
    - cacingan,
    - penglihatan kabur,
    - mata merah, bengkak dan terasa sakit akibat panas pada organ hati,
    - batuk disertai banyak dahak,
    - beri-beri, darah tinggi (hipertensi),
    - sakit kuning (jaundice), dan
    - rematik gout.

    CARA PEMAKAIAN :
    Herba kering sebanyak 10 - 15 g atau yang segar sebanyak 15 30 g direbus, lalu diminum airnya. Bisa juga herba segar ditumbuk lalu diperas dan saring untuk diminum. Untuk pemakaian bijinya, siapkan 10 - 15 g biji daun sendok, lalu direbus dan diminum airnya. Untuk pemakaian luar, herba segar dipipis lalu dibubuhkan pada luka berdarah, tersiram air panas atau bisul, lalu dibalut. Pemakaian juga bisa dengan cara direbus, lalu airnya untuk kumur-kumur pada dang gusi dan sakit tenggorok. Bisa juga digunakan dengan cara digiling halus, lalu dibuat salep untuk mengatasi bisul, abses, dan koreng.

    CONTOH PEMAKAIAN :
    1. Melancarkan kencing
    a. Herba daun sendok segar sebanyak 6 ons dicuci, tambahkan gula
    batu secukupnya. Bahan tersebut direbus dengan 3 liter air,
    sampai air rebusannya tersisa separo. Minum seperti air teh
    habiskan dalam sehari.

    b. Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk sampai lumat Peras
    dan saring sampai airnya terkumpul 1/2 gelas. Tambahkan madu 1
    sendok makan, lalu diminum sekaligus.

    2. Kencing berdarah :
    Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Peras
    dan saring sampai airnya terkumpul 1 gelas. Minum sebelum makan

    3. Disentri panas :
    Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk halus. Peras dan
    saring sampai terkumpul 1 gelas. Tambahkan madu 2 sendok makan
    sambil diaduk merata. Air perasan,tersebut lalu ditim sebentar.
    Minum sekaligus selagi hangat.

    4. Disentri basiler, diare :
    Herba daun sendok segar sebanyak 30 g setelah dicuci bersih lalu
    direbus dengan 2 gelas air sampai air rebusannya tersisa 1 gelas
    Setelah dingin disaring, airnya diminum sehari 2 kali, masing-masing
    1/2 gelas.

    5. Mimisan :
    Daun sendok segar sebanyak 15 g dicuci lalu dipipis. Seduh dengan
    secangkir air panas. Setelah dingin diperas dan disaring, lalu
    diminum sekaligus.

    6. Batuk sesak, batuk darah :
    Herba daun sendok segar sebanyak 60 g dicuci lalu tambahkan air
    bersih sampai terendam dan 30 g gula batu. Ditim sampai mendidih
    selama 15 menit. Minum selagi hangat.

    Komposisi :
    SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Herba ini bersifat manis dan dingin. dan menghilangkan haus. Biji bersifat manis, dingin, masuk meridian ginjal, hati, usus halus dan paru. KANDUNGAN KIMIA : Herba ini mengandung plantagin, aukubin, asam ursolik, Beta-si- tosterol, n-hentriakontan, dan plantagluside yang terdiri dari methyl D-galakturonat, D-galaktosa, L-arabinosa dan L-rhammosa. Juga rnengandung tanin, kalium dan vitamin (B1, C, A). Kalium bersifat peluruh kencing dan melarutkan endapan garam kalsium yang terdapat dalam ginjal dan kandung kencing. Zat aktif aukubin selain berkhasiat melindungi hati terhadap pengaruh zat beracun yang dapat rnerusak sel-sel hati (hepatoprotektor), juga berkhasiat antiseptik. Biji (che qian zi) daun sendok mengandung asam planterolik, plantasan (dengan komposisi xylose, arabinose, asam galacturonat dan rharnnose), protein, musilago, aucubin, asam suksinat, adenin, cholin, katalpol, syringin, asam lemak (palmitat, stearat, arakidat, oleat, linolenat dan lenoleat), serta flavanone glycoside. Sedangkan bagian akar mengandung naphazolin. Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian 1. Fraksi etil asetat (asam) daun sendok dengan dosis 2 glkg bb yang diberikan secara oral pada tikus putih jantan yang telah diinduksi dengan asetosal 200 mglkg bb, ternyata mempunyai aktivitas antiuicer. Penapisan fitokimia fraksi etil asetat asam menunjukkan adanya golongan triterpenoid dan monoterpenoid (Sariati, Jurusan Farinasi FMIPA UNPAD, 1993). 2. Infus daun sendok 10% dan 20% terhadap kelarutan Ca dan Mg dari batu ginjal secara in vitro, mernpunyai efek melarutkan kalsium dan magnesium dari batu ginjal secara bermakna dibandingkan air suling (Ismedsyah, Jurusan Farmasi FMIPA USU, 199 1). 3. Ekstrak daun sendok pada konsentrasi 1 - 3 g/wi menunjukkan daya antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Shigella sonnei (Meriana Sugiarto, Fak. Farmasi Univ. Katolik Widya Mandala, .1992).

    sumber : Iptek.net.id

    Sembung Tanaman obat Keluarga

    Tanaman ini termasuk familia Asteraceae. Tumbuhan ini banyak tumbuh di tempat terbuka sampai agak terlindung di tepi sungai dan tanah pertanian.Dapat tumbuh di tanah berpasir atau yang agak basah sampai pada ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut.
    Tumbuhan ini dapat dikembangbiakkan melalui biji atau pemisahan tunas akar.

    Mengandung minyak asiri (ngai kamfer), zat bergetah (kapur barus), borneol, sineol, limonen, asam palmitin, myristin, alkohol sesquiterpen, dimetileter khlorasetofenon, tanin, pirokatechin, glikosida.

    Nama lainnya : Baccharis salvia Lour.; Conyza balsamifera L.; Pluchea balsamifera (L.) Less.; sembung, capa (Melayu); sebung, sembung utan (Sunda); sembung, sembung gantung, sembung gula, sembung kuwuk, sebung legi, sembung mingsa, sembung langu, sembung lelet (Jawa); kamandhin (Madura); sembung (Bali); ai na xiang (Cina); dai bi, dai ngai (Thailand); ngai champora (Inggris).

    Kegunaan :
    Diare.
    Segenggam daun sembung segar dicuci, potong-potong, rebus dengan 3 gelas air sampai airnya tersisa 1,5 gelas, tambahkan madu, minum 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.

    Haid tidak teratur, perut kembung.
    Cuci 20 gram daun sembung segar lalu potong-potong, rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 3/4-nya, beri madu, minum sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.

    Nyeri haid.
    Lima lembar daun sembung segar dan 5 biji kedaun yang telah dipanggang dan dihaluskan direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa setengah, dinginkan, minum. b> akar sembuh dan seluruh tumbuhan ginjean (Leonorus sibiricus) masing-masing 30 gram dicuci, potong-potong, tambahkan gula merah, rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1,5 gelas, dinginkan, saring, minum dua kali sehari masing-masing 3/4 gelas.

    Rematik sendi.
    Akar sembung 30 gram dan daun gandarusa 60 gram dicuci, potong-potong, rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas, dinginkan, saring, minum 2 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.

    Demam.
    Sebanyak 15 gram daun sembung segar direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, dinginkan, saring, lalu hasilnya diminum 2 kali sehari.

    Kurang nafsu makan.
    Akar sembung dari tumbuhan yang belum berbunga sebanyak 30 gram dipotong-potong, seduh dengan secangkir air panas, dinginkan, saring, minum semua.


    Catatan :
    Merebus daun sembung harus dalam panci tertutup, agar minyak asirinya tidak menguap.

    SUMBER :
    - Dalimartha, Setiawan. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Ungaran : Trubus Agriwidya, 1999.
    - Muhlisah, Fauziah. Tanaman Obat Keluarga. Jakarta : Penebar Swadaya, 1999.
    - Tampubolon, Oswald T. Tumbuhan Obat. Jakarta : Penerbit Bhratara, 1995.
    - Tanaman Obat Keluarga. Jakarta : PT. Intisari Mediatama, 1999.
    http://www.aagos.ristek.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/lipi_pdii/sembung.htm

    Tanaman Obat Indonesia Sembung

    Sembung
    (Blumea balsamifera (L.) DC.)
    Sinonim :
    = Baccharis salvia, Lour. = Conyza balsamifera, Linn. = Pluchea balsamifera, (Linn.), Less.

    Familia :
    Compositae (Asteraccae)


    Uraian :
    Tumbuh di tempat terbuka sampai tempat yang agak terlindung di tepi sungai, tanah pertanian, pekarangan, dapat tumbuh pada tanah berpasir atau tanah yang agak basah pada ketinggian sampai 2.200 m di atas permukaan laut. Perdu, tumbuh tegak, tinggi sampai 4 m, berambut halus, daun-daunnya di bagian bawah bertangkai, di bagian atas merupakan daun duduk, tumbuh berseling, bentuk daun bundar telur sampai lonjong, bagian pangkal dan ujung daun lancip, pinggir bergerigi atau bergigi, panjang 8 cm - 40 cm, lebar 2 cm - 20 cm, terdapat 2 - 3 daun tambahan pada tangkai daunnya. Permukaan daun bagian atas berambut agak kasar, bagian bawah berambut rapat dan halus seperti beledru. Bunga berkelompok berupa malai, keluar di ujung cabang, warnanya kuning. Buah longkah sedikit melengkung, panjangnya 1 mm.

    Nama Lokal :
    Sembung, sembung utan (Sunda); Sembung, sembung legi; sembung gantung, sembung gula, sembung kuwuk,; sembung mingsa, sembung langu, sembung lelet (jawa); Kamandhin (Madura); Sembung (Bali), Sembung, capa; capo (Sumatera), Afoat (Timor), Ampampau, capo, Madikapu; Ai na xiang (China).;

    Penyakit Yang Dapat Diobati :
    Reumatik, Nyeri haid, Influenza, Kembung, Diare, Sakit tulang;

    Pemanfaatan :
    BAGIAN YANG DIPAKAI:
    Daun, akar, segar atau dikeringkan. Extract borneol didapat dari daun segar.

    KEGUNAAN:
    - Rheumatik sendi.
    - Tulang-tulang sakit setelah melahirkan, nyeri haid.
    - Influenza, kembung, diare.

    PEMAKAIAN:
    9-18 gram herba kering atau 15 - 30 gram herba segar direbus, minum.

    PEMAKAIAN LUAR:
    Luka terpukul, bisul, koreng, kulit gatal-gatal. Daun segar dilumatkan untuk pemakaian luar atau direbus untuk cuci.

    CARA PEMAKAIAN:
    1. Diare:
    1 genggam daun sembung direbus dengan 3 gelas air menjadi 1 1/2
    gelas. Minum dengan madu seperlunya, sehari 3 x 1/2 gelas.

    2. Haid tidak teratur, tidak nafsu makan:
    3/5 genggam daun sembung dicuci Ialu direbus dengan 3 gelas air
    sampai 3/4-nya. Minum dengan madu, sehari 3 x 3/4 gelas.

    3. Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah jantung (angina
    pectolis):

    1/2 genggam daun sembung dicuci Ialu direbus dengan 3 gelas air
    menjadi 3/4-nya. Setelah dingin disaring Ialu diminum dengan madu
    seperlunya. Sehari 3 x 3/4 gelas.

    4. Nyeri haid:
    5 lembar daun sembung + beberapa biji kedaung dipanggang dan
    dihaluskan, rebus dengan 2 gelas air sampai sisa 1/2-nya, minum
    setelah dingin.
    Komposisi :
    SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa pedas dan sedikit pahit, agak hangat, harum. Anti rematik, melancarkan sirkulasi, menghilangkan bekuan darah dan pembengkakan. KANDUNGAN KIMIA: Borneol, cineole, limonene, di-methyl ether phloroacetophenone.

    Sumber : Iptek.net.id

    Jamblang

    (Syzygium cumini [Linn. ] Skeels.)
    Sinonim :
    S. jambolana Miq., Eugenia cumini (L.) Druce., E. jambolana Lamk.

    Familia :
    Myrtaceae

    Uraian :
    Jamblang tergolong tumbuhan buah-buahan yang berasal dari Asia dan Australia tropik. Biasa ditanam di pekarangan atau tumbuh liar, terutama di hutan jati. Jamblang tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl. Pohon dengan tinggi 10-20 m ini berbatang tebal, tumbuhnya bengkok, dan bercabang banyak. Daun tunggal, tebal, tangkai daun 1-3,5 cm. Helaian daun lebar bulat memanjang atau bulat telur terbalik, pangkal lebar berbentuk baji, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas mengilap, panjang 7-16 cm, lebar 5-9 cm, warnanya hijau. Bunga majemuk bentuk malai dengan cabang yang berjauhan, bunga duduk, tumbuh di ketiak daun dan di ujung percabangan, kelopak bentuk lonceng berwarna hijau muda, mahkota bentuk bulat telur, benang sari banyak, berwarna putih, dan baunya harum. Buahnya buah buni, lonjong, panjang 2-3 cm, masih muda hijau, setelah masak warnanya merah tua keunguan. Biji satu, bentuk lonjong, keras, warnanya putih. Berakar tunggang, bercabang-cabang, berwarna cokelat muda. Biasanya, buah jamblang yang masak dimakan segar. Rasanya agak asam dan sepat. Kulit kayu bisa digunakan sebagai zat pewarna.

    Nama Lokal :
    NAMA DAERAH Sumatera: jambe kleng (Aceh), jambu kling (Gayo), jambu kalang (Mink.). ]awa: jamblang (Sunda), juwet, duwet, d. manting (Jawa), dhalas, d. bato, dhuwak (Madura). Nusa Tenggara: juwet, jujutan (Bali), klayu (Sasak), duwe (Bima), jambulan (Flores) . Sulawesi: raporapo jawa (Makasar), alicopeng (Bugis). Maluku: jambula (Ternate). Melayu: jamlang, jambelang, duwet. NAMA ASING Hainan pu tao, wu kou guo, zi pu tao (C), waa (T), java plum, black plum, jambolan, jambul (I). NAMA SIMPLISIA Syzygii cumini Cortex (kulit kayu jamblang), Syzygii cumini Semen (biji jamblang).

    Penyakit Yang Dapat Diobati :
    Daging buah rasanya asam manis, sifatnya sejuk, astringen kuat, berbau aromatik. Berkhasiat melumas organ paru, menghentikan batuk, peluruh kencing (diuretik), peluruh kentut (karminatif), memperbaiki gangguan pencernaan, merangsang keluarnya air liur, dan menurunkan kadar glukosa darah (hipoglikemik). Kulit kayu berkhasiat untuk peluruh haid. Hasil penelitian menunjukkan biji, daun, dan kulit kayu jamblang mempunyai khasiat menurunkan kadar glukosa darah (efek hipoglikemik) pada penderita diabetes melitus tipe II. Penelitian di India mendapatkan hasil bahwa buah jamblang potensial sebagai obat kontrasepsi pada pria. Pada percobaan binatang, jamblang dapat mencegah timbulnya katarak akibat diabetes. Jamblang juga menurunkan risiko timbulnya atherosklerosis sampai 60--90% pada penderita diabetes. Hal ini terjadi karena kandungan oleanolic acid pada jamblang dapat menekan peran radikal bebas dalam pembentukan atherosklerosis.

    Pemanfaatan :
    BAGIAN YANG DIGUNAKAN
    Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat adalah kulit kayu, daging buah, dan bijinya. Daging buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan. Jika daging buah dimakan, akan menyebabkan rongga mulut dan lidah berwarna ungu.

    INDIKASI
    Daging buah digunakan untuk pengobatan:
    - kencing manis (diabetes melitus),
    - batuk kronis, sesak napas (asma),
    - batuk rejan, batuk pada TB paru disertai nyeri dada,
    - nyeri lambung dan diare.

    Biji digunakan untuk pengobatan:
    - kencing manis (diabetes melitus),
    - diare, disentri,
    - gangguan pencernaan seperti kembung, nyeri lambung, keram perut,
    - keracunan strychnine (penawar racun yang tidak spesifik), dan
    - pembesaran limpa.

    Kulit kayu digunakan untuk pengobatan:
    - kencing manis (diabetes melitus),
    - diare.

    CARA PEMAKAIAN
    Daging buah bisa dimakan secukupnya sebagai buah meja.


    CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
    Batuk kronis, asma
    - Cuci buah jamblang segar (15 g) sampai bersih, buang bijinya, lalu makan. Lakukan tiga kali sehari.
    - Sediakan buah jamblang kering (15 g). Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan air sampai seluruh buah terendam, lalu tim sampai matang. Setelah dingin, minum airnya dan makan buahnya sekaligus. Lakukan tiga kali sehari..

    Batuk rejan
    Siapkan buah jamblang kering (15 g), empedu ayam betina (1 buah), dan gula pasir secukupnya. Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan air sampai seluruh bagian terendam, lalu tim sampai matang. Minum airnya dan makan isinya. Lakukan sekali sehari sampai sembuh.

    Batuk pada TB Paru disertai nyeri dada
    Siapkan buah jamblang segar (30 g, jika dipakai buah keriny gunakan sebanyak 15 g) dan daun sembung segar ('Blumea balsamifera) (25 g). Cuci semua bahan, lalu potong-potong daun sembung seperlunya. Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan gula pasir (15 g) dan air secukupnya sampai seluruh bahan terendam. Tim sampai matang. Setelah dingin, minum airnya. Makan buahnya, tetapi bijinya dibuang. Lakukan setiap malam sebelum tidur.

    Diare pada anak
    Siapkan buah jamblang segar yang belum matang dan beras yang sudah digongseng sampai kuning (masingmasing 6 g). Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan air secukupnya sampai semua bahan terendam. Tim sampai matang. Setelah dingin, makan sekaligus. Lakukan tiga kali sehari.

    Nyeri lambung
    Gongseng buah jamblang kering tanpa biji (30 g) sampai berbau harum. Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan air secukupnya sampai semua bahan terendam, lalu tim sampai matang. Setelah dingin, makan seluruhnya. Lakukan tiga kali sehari, selama 10 hari.

    Sariawan
    Rebus kulit kayu atau daun secukupnya. Setelah dingin, gunakan untuk berkumur-kumur. Lakukan 3--4 kali dalam sehari.

    Catatan:
    Sebagian wilayah di Asia Tenggara menggunakan akar jamblang untuk pengobatan ayan (epilepsi).

    Kandungan oleanolic acid pada jamblang dan Surinam cherry (Eugenia uniflora) digunakan oleh pengobat tradisional di Amerika Selatan untuk mengurangi kerusakan pada jantung dan hati penderita kanker yang mendapat pengobatan kemoterapi doxorubicin.

    Jamblang dan spesies lainnya (Eugenia caryophyllata) yang dimasak mengandung senyawa yang dapat mengaktifkan enzim glutathione S-transferase di hati. Enzim ini mempunyai khasiat detoksifikasi. Pada percobaan binatang, peningkatan produksi enzim glutathione S-transferase akan menurunkan kejadian kanker lambung sampai mendekati 80%.

    Praktisi ayurvedic melaporkan bahwa daging buah jamblang dapat menurunkan kadar gula darah dalam 30 menit. Sementara biji jamblang menurunkan kadar gula dalam 24 jam. Hasil maksimum pencapaian efek hipoglikemik dari jamblang memerlukan sepuluh hari pengobatan.

    Komposisi :
    Jamblang mengandung minyak asiri, fenol (methylxanthoxylin), alkaloid (jambosine), asam organik, triterpenoid, resin yang berwarna merah tua mengandung asam elagat dan tanin.
    sumber ipteknet

    Tanaman Obat Pacar Cina (Aglaia odorata Lour)

    (Aglaia odorata Lour.)
    Sinonim :
    = Camunium sinense, Rumph.

    Familia :
    Meliaceae

    Uraian :
    Pacar cina sering ditanam di kebun dan pekarangan sebagai tanaman hias, atau tumbuh liar di ladang-ladang yang cukup mendapat sinar matahari. Tumbuhan ini didatangkan dari Cina. Bunganya sering digunakan untuk mengharumkan teh atau pakaian. Perdu, tinggi 2 - 6 m, batang berkayu, bercabang banyak, tangkai berbintik-bintik kelenjar berwarna hitam. Daun majemuk menyirip ganjil yang tumbuh berseling, anak daun 3 - 5. Anak daun bertangkai pendek, bentuk bundar telur sungsang, panjang 3-6 cm, lebar 1 - 3,5 cm, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, permukaan licin mengilap terutama daun muda. Bunga dalam malai rapat, panjangnya.5 - 16 cm, warna kuning, dan harum. Buah buni, bulat lonjong, warnanya merah, panjang 6 - 7 mm, dengan ruang 1 - 3, biji 1 - 3. Perbanyakan melalui cangkok.

    Nama Lokal :
    Culan (Sunda). pacar culam (Jawa).; Pacar cina, culan (Sumatera). Mi zi lan (China). ;

    Penyakit Yang Dapat Diobati :
    Perut kembung, batuk, pusing, mempercepat persalinan, memar,; Bisul, darah haid banyak, bau badan, diare, sukar menelan.;

    Pemanfaatan :
    BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Bunga, daun, batang, dan ranting.

    INDIKASI :
    Bunga berkhasiat untuk
    - perut kembung,
    - sukar menelan, batuk, pusing, dan
    - mempercepat persalinan.

    Daun berkhasiat untuk
    - memar, bisul, darah haid banyak, bau badan, dan diare.

    CARA PEMAKAIAN :
    Daun, bunga, atau ranting sebanyak 5-15 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, batang, ranting atau daun digiling halus lalu dibubuhkan ke tempat yang sakit.

    CONTOH PEMAKAIAN :
    1. Darah haid banyak :
    Daun pacar cina segar sebanyak 1 genggam penuh dicuci bersih
    lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah
    dingin disaring dan diminum. Sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

    2. Bau badan :
    Daun pacar cina segar sebanyak 10 g dan daun sirih segar
    sebanyak 7 lembar dicuci lalu direbus dengan 2 gelas air bersih
    sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Kemudian minum
    sehari 2 kali, pagi dan sore, masing-masing 1/2 gelas.

    CATATAN : Perempuan hamil dilarang minum.

    Komposisi :
    SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Pacar cina bersifat pedas, manis, netral, masuk meridian paru, lambung, dan hati. KANDUNGAN KIMIA : Daun pacar cina mengandung minyak asiri, alkaloid, damar, garam mineral, dan tanin.

    sumber IptekNet

    Jambu Biji Tanaman Obat Indonesia

    Jambu Biji
    (Psidium guajava, Linn.)
    Sinonim :

    Familia :
    Myrtaceae

    Uraian :
    Jambu Biji (Psidium guajava) tersebar meluas sampai ke Asia Tenggara termasuk Indonesia, sampai Asia Selatan, India dan Srilangka. Jambu biji termasuk tanaman perdu dan memiliki banyak cabang dan ranting; batang pohonnya keras. Permukaan kulit luar pohon jambu biji berwarna coklat dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji tersebut dikelupas, akan terlihat permukaan batang kayunya basah. Bentuk daunnya umumnya bercorak bulat telur dengan ukuran yang agak besar. Bunganya kecil-kecil berwarna putih dan muncul dari balik ketiak daun. Tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut. Pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah. Bijinya banyak dan terdapat pada daging buahnya.

    Nama Lokal :
    Psidium guajava (Inggris/Belanda), Jambu Biji (Indonesia); Jambu klutuk, Bayawas, tetokal, Tokal (Jawa); Jambu klutuk, Jambu Batu (Sunda), Jambu bender (Madura);

    Penyakit Yang Dapat Diobati :
    1. Diabetes Mellitus

    Bahan: 1 buah jambu biji setengah masak
    Cara membuat: buah jambu biji dibelah menjadi empat bagian dan
    direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk
    diambil airnya.
    Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore

    2. Maag
    Bahan: 8 lembar daun jambu biji yang masih segar.
    Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih,
    kemudian disaring untuk diambil airnya.
    Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari, pagi, siang dan sore.

    3. Sakit Perut (Diare dan Mencret)
    Bahan: 5 lembar daun jambu biji, 1 potong akar, kulit dan batangnya
    Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih kemudian
    disaring untuk diambil airnya
    Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari pagi dan sore.

    4. Sakit Perut atau Diare pada bayi yang masih menyusui
    Bahan: jambu biji yang masih muda dan garam secukupnya.
    Cara menggunakan: dikunyah oleh ibu yang menyusui bayi tersebut,
    airnya ditelan dan ampasnya dibuang.

    5. Masuk Angin
    Bahan: 10 lembar daun jambu biji yang masih muda, 1 butir cabai
    merah, 3 mata buah asam, 1 potong gula kelapa, garam secukupnya
    Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter
    air sampai mendidih kemudian disaring untuk diambil airnya.
    Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.

    6. Beser (sering kencing) berlebihan
    Bahan: 1 genggam daun jambu biji yang masih muda, 3 sendok bubuk
    beras yang digoreng tanpa minyak (sangan = Jawa).
    Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 2,5
    gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.
    Cara menggunakan: diminum tiap 3 jam sekali 3 sendok makan.

    7. Prolapsisani
    Bahan: 1 genggam daun jambu biji, 1 potong kulit batang jambu biji.
    Cara membuat: direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih,
    kemudian disaring untuk diambil airnya.
    Cara menggunakan: air ramuan tersebut dalam keadaan masih hangat
    dipakai untuk mengompres selaput lendir poros usus (pusar) pada
    bayi.

    8. Sariawan
    Bahan: 1 genggam daun jambu biji, 1 potong kulit batang jambu biji.
    Cara membuat: direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih,
    kemudian disaring untuk diambil airnya.
    Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.

    9. Sakit Kulit
    Bahan: 1 genggam daun jambu biji yang masih muda, 7 kuntum bunga
    jambu biji.
    Cara membuat: ditumbuk bersama-sama sampai halus
    Cara menggunakan: untuk menggosok bagian kulit yang sakit.

    10. Obat luka baru
    Bahan: 3 pucuk daun jambu biji.
    Cara membuat: dikunyah sampai lembut
    Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian tubuh yang luka agar
    tidak mengelurkan darah terus menerus.

    Komposisi :
    KANDUNGAN KIMIA : Buah, daun dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tanin, sedang pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun jambu biji juga mengandung zat lain kecuali tanin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Kandungan buah jambu biji (100 gr) - Kalori 49 kal - Vitamin A 25 SI - Vitamin B1 0,02 mg - Vitamin C 87 mg - Kalsium 14 mg - Hidrat Arang 12,2 gram - Fosfor 28 mg - Besi 1,1 mg - Protein 0,9 mg - Lemak 0,3 gram - Air 86 gram

    sumber : Ipteknet(http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=134)


    Tag : Tanaman OBAT, jambu batu, Jambu biji, Psidium guajava, Diabetes, maag, diare, Masuk angin, beser, prolapsisani, Sariawan, sakit kulit, Luka baru

    Tanaman obat Kencur

    Kencur
    (Kaempferia galanga, Linn.)
    Sinonim :

    Familia :
    Zingiberaceae

    Uraian :
    Kencur (Kaempferia galanga) termasuk suku tumbuhan Zingiberaceae dan digolongkan sebagai tanaman jenis empon-empon yang mempunyai daging buah paling lunak dan tidak berserat. Kencur merupakan terna kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Rimpang kencur mempunyai aroma yang spesifik. Daging buah kencur berwarna putih dan kulit luarnya berwarna coklat. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan berhadapan. Bunganya tersusun setengah duduk dengan mahkota bunga berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga berwara lembayung dengan warna putih lebih dominan. Kencur tumbuh dan berkembang pada musim tertentu, yaitu pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka.

    Nama Lokal :

    Kencur (Indonesia, Jawa), Cikur (Sunda), Ceuko (Aceh); Kencor (Madura), Cekuh (Bali), Kencur, Sukung (Minahasa); Asauli, sauleh, soul, umpa (Ambon), Cekir (Sumba);

    Penyakit Yang Dapat Diobati :
    Radang Lambung, Radang anak telinga, Influenza pada bayi; Masuk angin, Sakit Kepala, Batuk, Menghilangkan darah kotor; Diare, Memperlancar haid, Mata Pegal, keseleo, lelah;

    Pemanfaatan :
    1. Radang Lambung
    Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari.
    Cara membuat: kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah;
    Cara menggunakan: ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian
    minum 1 gelas air putih, dan diulangi sampai sembuh.

    2. Radang Anak Telinga
    Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan ½ biji buah pala.
    Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi 2
    sendok air hangat;
    Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.

    3. Influenza pada bayi
    Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan 2 lembar daun
    kemukus (lada berekor/ Cubeb)
    Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian
    ditambah beberapa sendok air hangat.
    Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.

    4. Masuk Angin
    Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
    Cara membuat: kencur dikuliti bersih.
    Cara menggunakannya: kencur dimakan dengan garam secukupnya,
    kemudian minum 1 gelas air putih.Dapat dilakukan 2 kali sehari.

    5. Sakit Kepala
    Bahan: 2-3 lembar daun kencur.
    Cara membuat: daun kencur ditumbuk sampai halus.
    Cara menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi.

    6. Batuk
    a. Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
    Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring.
    Cara menggunakan : diminum dengan ditambah garam secukupnya.

    b. Bahan : 1 rimpang kencur sebesar ibu jari.
    Cara membuat : kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah;
    Cara menggunakan : airnya ditelan, ampasnya dibuang. Dilakukan setiap pagi secara rutin.

    7. Diare
    a. Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
    Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring.
    Cara menggunakan : diolsekan pada perut sebagai bedak.

    b. Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
    Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah garam secukupnya.
    Cara menggunakan : dioleskan pada perut sebagai bedak.

    8. Menghilangkan Darah Kotor
    Bahan : 4 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 2 biji cengkeh kering, adas pulawaras secukupnya.
    Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai mendidih kemudian disaring.
    Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari secara teratur.

    9. Memperlancar haid
    Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun trengguli, 1 biji buah cengkeh tua,adas pulawaras secukupnya.
    Cara membuat : kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan lain dan direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.
    Cara menggunakan : diminum sekali sehari 2 cangkir.

    10. Mata Pegal
    Bahan : 1 potong rimpang
    Cara membuat : kencur dibelah menjadi 2 bagian.
    Cara menggunakan : permukaan yang masih basah dipakai untuk menggosok pelupuk mata.

    11. Keseleo
    Bahan : 1 rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air.
    Cara membuat : kedua bahan tersebut dipipis dan air secukupnya.
    Cara menggunakan : dioleskan/digosokan pada bagian yang keseleo sebagai bedak.

    12. Menghilangkan Lelah.
    Bahan : 1 rimpang besar kencur, 2 sendok beras digoreng tanpa minyak (sangan) dan 1 biji cabai merah.
    Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.
    Cara menggunakan : diminum sekaligus dan diulangi sampai sembuh. Untuk orang pria dapat ditambah dengan 1 potong lengkuas dan tepung lada secukupnya.

    Komposisi :
    KANDUNGAN KIMIA : Rimpang Kencur mengandung pati (4,14 %), mineral (13,73 %), dan minyak atsiri (0,02 %) berupa sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam cinnamic, ethyl aster, asam sinamic, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisic, alkaloid dan gom.

    Sumber IPTEK.Net

    Tags : batuk, darah kotor, diare, haid tidak lancar, Influenza pada bayi, Kaempferia galanga, kencur, keseleo, Masuk angin, mata pegal, menghilangkan lelah, Radang anak telinga, Radang Lambung, Sakit Kepala, Tanaman Obat

    Tanaman Obat Salam (Syzygium polyanthum)

    Syzygium polyanthum (Wight.) Walp.
    Sinonim :
    = Eugenia polyantha, Wight. = E. lucidula, Miq.

    Familia :
    Myrtaceae

    Penyakit Yang Dapat Diobati :
    Diare, Maag, Kencing manis, Mabuk akibat alkohol;

    Uraian :
    Salam tumbuh liar di hutan dan pegunungan, atau ditanam di pekarangan dan sekitar rumah. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1,800 m dpi. Pohon bertajuk rimbun, tinggi mencapai 25 m, berakar tunggang, batang bulat, permukaan licin. Daun tunggal, letak berhadapan, bertangkai yang panjangnya 0,5-1 cm. Helaian daun bentuknya lonjong sampai elips atau bundar telur sungsang, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi rata, panjang 5-15 cm, lebar 3-8 cm, pertulangan menyirip, permukaan atas licin berwarna hijau tua, permukaan bawah warnanya hijau muda. Daun bila diremas berbau harum. Bunganya bunga majemuk tersusun dalam malai yang keluar dari ujung ranting, warnanya putih, baunya harum. Buahnya buah buni, bulat, diameter 8-9 mm, warnanya bila muda hijau, setelah masak menjadi merah gelap, rasanya agak sepat. Biji bulat, penampang sekitar 1 cm, warnanya coklat. Salam ditanam untuk diambil daunnya sebagai pelengkap bumbu dapur, kulit pohonnya dipakai sebagai bahan pewarna jala atau anyaman bambu. Perbanyakan dengan biji, cangkok atau stek.


    Nama Lokal :
    Gowok, (Sunda), manting (Jawa), kastolam (Kangean); Meselangan, ubar serai (Melayu),; Salam (Indonesia, Sunda, Jawa, Madura);

    BAGIAN YANG DIPAKAI: Daun, kulit batang, akar dan buah.

    KEGUNAAN:
    - Diare.
    - Sakit maag (gastritis).
    - Kencing manis.
    - Mabuk akibat alkohol.

    PEMAKAIAN:
    Untuk minum: 7-20 lembar daun, direbus.
    Pemakaian luar: Kulit batang, daun atau akar setelah dicuci bersih digiling halus sampai seperti bubur. Digunakan untuk pemakaian setempat pada infeksi kulit seperti kudis dan gatal-gatal.

    CARA PEMAKAIAN:
    1. Diare:

    15 g daun dicuci bersih lalu direbus dengan 1 gelas air bersih selama
    15 menit. Tambahkan sedikit garam. Setelah dingin disaring lalu
    diminum.

    2. Kencing manis:
    7 lembar daun salam dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air
    bersih sampal tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk
    2 kali minum.

    3. Sakit maag:
    15-20 lembar daun dicuci bersih, rebus dengan 1/2 liter air sampai
    mendidih. Tambahkan gula merah secukupnya. Minum sebagai teh
    setiap hari, sampai rasa penuh dan perih di lambung menghilang.

    4. Mabuk akibat alkohol:
    1 genggam buah salam yang sudah masak dicuci bersih lalu ditumbuk
    sampai halus. Peras dan saring, lalu diminum.

    5. Kudis, Gatal
    Daun atau kulit batang atau akar, dicuci bersih lalu digiling halus
    sampai menjadi adonan seperti bubur. Balurkan ketempat yang sakit.

    Komposisi :
    SIFAT KIMIAW] DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Daun: Rasa kelat, wangi. Adstringen. KANDUNGAN KIMIA: Minyak atsiri (0,05 %) mengandung sitral dan eugenol, tanin dan flavonoida.

    Sumber Iptek Net



    Tags : Bay leaf, diare, Kencing Manis, kudis, maag, mabuk alkohol, Salam, Serai, Tanaman OBAT

    Tanaman Obat Sirih (Piper betle, Linn.)


    Tanaman obat Sirih (Piper betle) termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Tanaman ini panjangnya mampu mencapai puluhan meter. Bentuk daunnya pipih menyerupai jantung dan tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau tembelek (hijau agak kecoklatan) dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut. Daun sirih disamping untuk keperluan ramuan obat-obatan juga masih sering digunakan oleh ibu-ibu generasi tua untuk kelengkapan 'nginang' (Jawa). Biasanya kelengkapan untuk 'nginang' tersebut adalah daun sirih, kapur sirih, pinang, gambir, dan kapulaga.

    Nama Lokal :
    Betel (Perancis), Betel, Betelhe, Vitele (Portugal); Sirih (Indonesia), Suruh, Sedah (Jawa), Seureuh (Sunda); Ju jiang (China).;

    Penyakit Yang Dapat Diobati :
    Sakit mata, Eksim, bau mulut, kulit gatal, Menghilangkan jerawat; Pendarahan gusi, Mimisan, Bronkhitis, Batuk, Sariawan, Luka; Keputihan, Sakit jantung, Sifilis, Alergi/biduren, Diare, Sakit gigi;

    Pemanfaatan :
    1. Mengurangi produk ASI yang berlebihan
    Bahan: 4 lembar daun sirih dan minyak kelapa secukupnya.
    Cara membuat: daun sirih diolesi dengan minyak kelapa, Kemudian
    dipanggang dengan api.
    Cara menggunakan: dalam keadaan masih hangat ditempelkan di
    seputar buah dada.

    2. Keputihan
    Bahan: 7 - 10 lembar daun sirih.
    Cara membuat: direbus dengan 2,5 liter air sampai mendidih.
    Cara menggunakan: air rebusan daun sirih tersebut dalam keadaan
    masih hangat dipakai untuk membasuh/membersihkan seputar
    kemaluan secara berulang-ulang.

    3. Sakit Jantung
    Bahan: 3 lembar daun sirih, 7 pasang biji kemukus, 3 siung bawang
    merah, 1 sendok jintan putih.
    Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus,
    ditambah 5 sendok air panas, dibiarkan beberapa menit, kemudian
    diperas dan disaring.
    Cara menggunakan: diminum 2 kali 1 hari dan dilakukan secara
    teratur.

    4. Sifilis
    Bahan : 25 - 30 lembar daun sirih bersama tangkainya; 0,25 kg gula
    aren dan garam dapur secukupnya.
    Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 liter
    air sampai mendidih, kemudian disaring.
    Cara menggunakan: diminum 3 kali 1 hari secara terus menerus.

    5. Alergi/biduren
    Bahan : 6 lembar daun sirih, 1 potong jahe kuning, 1,5 sendok
    minyak kayu putih.
    Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk bersama-sama
    sampai halus.
    Cara menggunakan : Dioleskan/digosokkan pada bagian badan
    yang gatal-gatal.

    6. Diare
    Bahan: 4 - 6 lembar daun sirih, 6 biji lada, 1 sendok makan minyak
    kelapa.
    Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk bersama-sama
    sampai halus.
    Cara menggunakan: digosokkan pada bagian perut.

    7. Menghentikan pendarahan gusi
    Bahan: 4 lembar daun sirih.
    Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
    Cara menggunakan : setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang
    secara teratur sampai sembuh.

    8. Menghentikan pendarahan hidung (mimisen = Jawa)
    Bahan: 1 lembar daun sirih.
    Cara membuat: daun sirih digulung sambil ditekan-tekan sedikit
    supaya keluar minyaknya.
    Cara menggunakan: dipakai untuk menyumbat hidung yang
    berdarah/mimisen.

    9. Sakit gigi berlubang
    a. Bahan: 1 lembar daun sirih.
    Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
    Cara menggunakan: setelah dingin dipakai untuk kumur,
    diulang secara teratur sampai sembuh.

    b. Bahan: 2 lembar daun sirih diremas, Garam 0,5 sendok
    Cara membuat: diseduh dengan air panas 1 gelas, aduk sampai
    garam larut, biarkan sampai dingin
    Cara pemakaian: dipakai untuk berkumur-kumur.

    10. Bronkhitis
    Bahan: 7 lembar daun sirih dan 1 potong gula batu.
    Cara membuat: daun sirih dirajang, kemudian direbus bersama gula
    batu dengan air 2 gelas sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas,
    dan disaring
    Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 3 sendok makan

    11. Batuk
    a. Bahan: 4 lembar daun sirih.
    Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
    Cara menggunakan: setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang
    secara teratur sampai sembuh.
    b. Bahan: 4 lembar daun sirih.
    Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
    Cara menggunakan: setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang
    secara teratur sampai sembuh.

    c. Bahan: 4 lembar daun sirih, 3 lembar daun widoro upas dan
    madu secukupnya.
    Cara membuat: daun sirih diiris-iris, kemudian direbus bersama
    daun widoro dengan 2 gelas air sampai mendidih
    Cara menggunakan: setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang
    secara teratur sampai sembuh.

    d. Bahan: 4 lembar daun sirih.
    Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
    Cara menggunakan: se1telah dingin dipakai untuk kumur, diulang
    secara teratur sampai sembuh.

    12. Sakit Mata
    Bahan: 2 - 3 lembar
    Sumber : Ipteknet

    Tanaman Obat Pule Pandak

    (Rauvolfia serpentine [L.] Bentham ex. Ku)

    Sinonim :
    = Ophioxylon obversum, Mq.
    = 0. serpentinwn, Linn.
    = O. trifoliatum, Gaertn.
    = Hunteria sundana, Mq.

    Familia :
    Apoeynaceae

    Tanaman Obat Pule pandak kadang ditemukan di pekarangan rumah sebagai tanaman hias, namun lebih sering tumbuh liar di ladang, hutan jati, atau tempat lainnya sampai ketinggian 1.000 m dpl. Perdu tegak, tahunan, tinggi mencapai 1 m, bergetah, batang silindris, percabangan warna cokelat abu-abu, mengeluarkan cairan jernih bila dipatahkan. Daun tunggal, bertangkai pendek, duduk berkarang atau berhadapan bersilang, bentuk taji atau bulat telur memanjang, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 3 - 20 ern, lebar 2 - 9 cm, permukaan atas hijau, permukaan bawah warnanya lebih muda. Perbungaan majemuk, bentuk payung yang keluar dari ujung tangkai, mahkota bunga warnanya merah. Buahnya buah batu, bulat telur, masih muda hijau bila masak warnanya hitam, berbiji satu. Akar panjang dan besar. Akar keringnya disebut Rauwolfia Serpentina.

    Nama Lokal :
    Pulai pandak (Jawa). akar tikus (Sumatera).; Yin tu luo fu mu (China). serpent wood, serpentine (Inggris).; Chandrika chhota chand, sarpaganh (India, Pakistan).;

    Penyakit Yang Dapat Diobati :
    Tekanan darah tinggi (hipertensi), sakit kepala, vertigo, diare,; Sakit tenggorokan, sakit pinggang, sakit perut pada disentri, ; Muntah, Malaria, influenza, radang kandung empedu, bisul,; Hepatitis akut, susah tidur (insomnia), gangguan jiwa (mania), ; Kurang napsu makan, hiperfungsi kelenjar gondok (hipertiroid),; kudis (skabies), biduran (urtikaria), gigitan ular/kalajengking,; Luka terpukul atau terbentur (memar), hernia.;

    BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
    Akar, batang, dan daun. Sebelum digunakan akar dicuci dan dipotong kecil-kecil lalu dijemur untuk penyimpanan.

    INDIKASI :
    Akar berkhasiat untuk: - tekanan darah tinggi (hipertensi), - sakit kepala dan rasa berputar (vertigo) pada hipertensi, - sakit tenggorok, sakit pinggang, - sakit perut pada disentri, diare, muntah, - panas yang menetap, panas pada malaria, influenza, - radang kandung empedu, hepatitis akut, - kejang pada penyakit ayan (epilepsi), - susah tidur (insomnia), garngguan jiwa (mania), - kurang napsu makan, menghilangkan gejala akibat hiperfungsi kelenjar gondok (hipertiroid) seperti berdebar, tekanan darah tinggi, mudah tersinggung (iritabel), hiperaktif saraf simpatis, bisul, kudis (skabies), biduran (urtikaria), dan - gigitan ular, kalajengking dan luka akibat terpukul atau terbentur (memar).
    Batang dan daun berkhasiat untuk: - influenza, sakit tenggorok, malaria, - tekanan darah tinggi, - diare, muntah karena angin, - hernia, dan - bisul, memar.

    CARA PEMAKAIAN :
    Akar, daun, atau batang sebanyak 25 - 50 g direbus, lalu minum. Untuk pemakaian luar, bahan-bahan tersebut digiling halus lalu ditempeikan ke tempat yang sakit atau direbus, airnya untuk mencuci kulit yang kudis.

    CONTOH PEMAKAIAN :
    1. Tekanan darah tinggi Akar pule pandak sebanyak 50 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Minumlah pagi dan sore hari, masing-masing 1/2 gelas.
    2. Sakit pinggang Akar pule pandak sebanyak 50 g direndam dalam 1 gelas arak selama 1 malam. Keesokan harinya diminum sekaligus, setelah makan.
    3. Sakit tenggorok Akar pule pandak secukupnya setelah dicuci bersih lalu diiris tipis- tipis. Bahan tersebut lalu diisap-isap dalam mulut.
    4. Sakit kepala, susah tidur, pusing, demam, radang kandung empedu, memar, digigit ular berbisa, kurang nafsu makan, dan sakit perut. Gunakan akar pule pandak sebanyak 10 - 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum 2 kali, pagi dan sore, masing-masing 1/2 gelas.
    5. Nyeri perut Akar pule pandak dan pinang secukupnya dikunyah, airnya ditelan dan ampasnya dibuang.
    6. Demam, muntah-muntah Akar pule pandak kering sebanyak 15 g dipotong kecil-kecil lalu diremas-remas dalam 1 gelas air masak. Airnya ini diminum sekaligus.
    7. Influenza Daun pule pandak segar sebanyak 25 g dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus.
    8. Digigit ular, memar Daun pule pandak segar dicuci bersih lalu digiling halus. Bubuhkan pada tempat yang sakit, lalu dibalut. Ganti 2 kali sehari.
    9. Luka berdarah Daun muda pule pandak segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus. Bubuhkan pada luka lalu dibalut.
    10. Diare Akar pule pandak segar sebanyak 2 g diiris tipis-tipis. Tambahkan 1/4 sendok teh garam, sambil diaduk merata. Akar ini kemudian dikunyah dan airnya ditelan.

    EFEK SAMPING :
    Jarang terjadi efek samping yang berat. Penekanan sentral menimbulkan gejala sakit kepala, mimpi buruk, rasa lelah, dan tidur tak nyenyak. Pada jantung dan pembuluh darah menimbulkan gejala denyut jantung melambat, hidung tersumbat, dan kadang gagal jantung (jarang terjadi). Pada sistem pencernaan menyebabkan mulut kering, kontraksi lambung dan usus meningkat, sering buang air besar, atau diare.

    CATATAN :
    - Pule pandak meningkatkan keluarnya asam lambung sehingga dapat menyebabkan perdarahan lambung.
    - Penderita dengan penyakit lambung dan kondisi badan lemah jangan minum rebusan pule pandak.
    - Sudah dibuat tablet dengan nama dagang tablet Reserpin, tablet Ancom, dan tablet Maishujing.

    Komposisi :
    SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS :
    Akar bersifat pahit, dingin, dan sedikit beracun. Batang dan daun bersifat pahit, manis, dan sejuk.

    KANDUNGAN KIMIA :
    Akar mengandung 3 grup alkaloid, yang jenis dan jumlahnya tergantung dari daerah asal tumbuhnya. Grup I termasuk alkaline kuat (quarterary ammonium compound): serpentine, serpentinine, sarpagine, dan samatine. Penyerapannya jelek bila digunakan peroral (minum). Grup II (tertiary amine derivate): yohimbine, ajmaline, ajmalicine, tetraphylline, dan tetraphyllicine. Grup III termasuk alkaline lemah (secondary amities): reserpine, rescinnamine, deserpidine, raunesine, dan canescine. Reserpine berkhasiat hipotensif, ajmaline, serpentine, dan rescinnamine berkhasiat sedatif, yohimbine merangsang pembentukan testosteron yang dapat membangkitkan gairah seks.

    Sumber :Ipteknet

    Khasiat dari Tanaman Obat Mentha (Mint)

    Nama lain Mint; Mentha arvensis, daun poko, Menthol, bujanggut, bijanggut, cora mint, bo he (china. )

    Efek farmakologis :
    astringent,
    antipiretik,
    carminative,
    antispasmodika,
    dapat mengobati ayan, karminatif, bronkitis, batuk, masuk angin, gangguan haid, radang lambung, diare, pusing, sesak napas, insomnia dan diaforetik.
     
    Special Thanks To : Obat Indonesia | Johny Template | Mas Template
    Copyright © 2013. T11U (Tiloe Jungle) Medicinal Herbal! - All Rights Reserved
    Template modif by Jasa Website Pangkalpinang Published by T11U
    Proudly powered by Blogger
    Join us on Facebook Follow us on Twitter Add us on G+ Subscribe to RSS